Wisata Gunung Lanang, yang terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, memiliki daya tarik tersendiri. Nama “Lanang” dalam bahasa Jawa berarti laki-laki, dan di wilayah ini terdapat dua lokasi yang sama-sama disebut Gunung Lanang. Pertama, sebuah bukit kecil bernama Astana Lingga di barat Pantai Glagah, dan yang kedua, sebuah puncak di perbukitan Menoreh. Meskipun namanya sama, keduanya memiliki mitos yang berbeda.
Gunung Lanang/Astana Lingga konon dijadikan tempat bertapa oleh seorang bangsawan laki-laki pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Sementara itu, Gunung Lanang di deretan Pegunungan Menoreh memiliki mitos tentang Kiyai Lanang dan Nyi Ratnasari yang melakukan pertapaan di sana.
Rute Untuk mencapai Gunung Lanang
Untuk mencapai Gunung Lanang, Anda dapat mengikuti rute melalui Goa Kiskendo. Dari pusat Jogja, arahkan perjalanan ke Jl Godean, lalu di perempatan Nanggulan, pilih jalan lurus menuju Pasar Kenteng. Dari situ, teruskan perjalanan ke arah Goa Kiskendo dan Gunung Lanang. Jika bingung, gunakan Google Maps untuk panduan. Jika memilih rute sejalan dengan Goa Kiskendo, Anda dapat menghabiskan pagi di Goa Kiskendo dan melanjutkan perjalanan ke Gunung Lanang pada sore hari. Perjalanan ini menawarkan pemandangan indah perbukitan Menoreh dengan jalur yang menantang.
Gunung Lanang adalah alternatif wisata di Kulon Progo yang cocok bagi pecinta matahari terbenam atau “anak senja.” Meskipun membutuhkan sedikit usaha untuk mencapai puncaknya, dengan trek sejauh 150 meter dan menaiki anak tangga, Gunung Lanang memberikan pengalaman berwisata sekaligus berolahraga. Dari puncak, Anda akan dihadiahi panorama Kota Wates, dengan kemungkinan melihat deburan ombak Samudera Hindia dan gunung-ganung di sekitarnya seperti Merapi dan Merbabu. Terdapat tiga gardu pandang di puncak yang memungkinkan Anda menikmati pemandangan dengan lebih baik, terutama saat matahari terbenam jika cuaca mendukung.
Mitos Gunung Lanang
Meskipun terdapat mitos dan kepercayaan seputar Gunung Lanang, tempat ini masih sering digunakan untuk bersemedi dan mencari wangsit. Di sini, ada sebuah goa yang biasa digunakan oleh pengunjung untuk meditasi. Menurut kepercayaan setempat, keberhasilan bersemedi dapat diukur dari apakah gula jawa yang dibawa oleh seseorang menyala atau terbakar. Terlepas dari mitos-mitos tersebut, Gunung Lanang sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencari keindahan alam dengan suasana sepi dan asri. Tempat ini resmi dibuka pada tahun 2018, namun telah mengalami beberapa perubahan tanpa mengurangi keasliannya. Bagi para penggemar fotografi outdoor, Gunung Lanang juga merupakan lokasi yang ideal untuk berburu foto.